LAILATUL QADAR
Tidak terasa, kita sudah berada di minggu terakhir bulan Ramadhan, dan jangka waktu sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan adalah merupakan jangka waktu yang paling istimewa kerana di dalamnya terdapat malam lailatul qadar. Apa keistimewaan Lailatul Qadar itu?
Allah s.w.t. berfirman, bermaksud: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apa Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Al -Qadar: 1-5)
Allah memberitahu bahawa Dia menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar, ia-itu malam yang penuh keberkatan. Allah s.w.t. berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati.” (Ad-Dukhan: 3)
Dan malam itu berada pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah s.w.t.: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran.” (Al-Baqarah: 185)
Ibnu Abbas r.a. berkata: “Allah menurunkan Al-Quran keseluruhannya secara sekaligus dari Loh Mahfuz ke Baitul ‘Izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan secara beransur-ansur kepada Rasulullah s.a.w.sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun.”
Malam itu dinamakan Lailatul Qadar kerana keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah s.w.t. Juga, kerana ketika itu ditentukan ajal, rezeki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah s.w.t.: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad-Dukhan: 4)
Kemudian, Allah s.w.t. berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al-Quran: “Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?” (Lihat Tafsir Ibu Kathir, 4/429).
Selanjutnya Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dengan firmanNya: “Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” Maksudnya, beribadah pada malam itu dengan ketaatan, sembahyang, membaca zikir dan doa sama dengan beribadah selama seribu bulan, pada bulan-bulan yang di dalamnya tidak ada Lailatul Qadar. Dan seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Lalu Allah s.w.t. memberitahu keutamaannya yang lain, juga berkatnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun pada malam itu, termasuk Jibril a.s. Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan mahupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah s.w.t. Mereka turun dengan perintah Allah s.w.t. Selanjutnya Allah s.w.t. menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firmanNya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar”. (Al-Qadar: 5)
Maksudnya, malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tidak sedikit pun ada keburukan di dalamnya, hingga terbit fajar. Pada malam itu, para malaikat, termasuk malaikat Jibril, mengucapkan salam kepada orang-orang beriman.
Dalam hadis sahih Rasulullah s.a.w. menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail pada malam tersebut. Baginda bersabda: “Sesiapa mengerjakan sembahyang malam ketika Lailatul Qadar kerana iman dan mengharap pahala dari Allah, nescaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).
Tentang waktunya, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan lainnya).
Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil iaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.
Adapun qiyamul lail di dalamnya iaitu menghidupkan malam tersebut dengan tahajjud, sembahyang, membaca Al-Quran, zikir, doa, istighfar dan taubat kepada Allah s.w.t.
Aisyah r.a. berkata, aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui Lailatul Qadar, apa yang mesti aku ucapkan di dalamnya?” Baginda menjawab, katakanlah:
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai Pengampunan, maka ampunilah aku.” (Riwayat At-Turmuzi, ia berkata, hadis hasan sahih).
(Dipetik dari buku: Siri Keajaiban Rukun Islam - Hikmah Puasa susunan Ahmad Syafi'i Khatib)
Salam hormat - Puda
Tidak terasa sudah seminggu kita berpuasa dan masa berlalu begitu cepat, dan kita masih jua lalai dengan hal-hal yang mengalihkan tumpuan dan fokus kita daripada kegiatan ibadah kita di bulan yang mubarak ini. Sesungguhnya bulan Ramadhan ini mempunyai kelebihan yang istimewa sehinggakan Ibnu Abbas pernah mendengar Rasulullah saw bersabda yang maksudnya:
“Jika umatku tahu apa yang terkandung dalam Ramadhan, nescaya mereka ingin sepanjang tahun hendaknya Ramadhan saja.”
Apa kelebihannya Ramadhan itu? Di antaranya adalah sebagai berikut:-
1. Bulan Ramadhan adalah bulan Allah swt
Sabda Rasulullah saw yang bermaksud:
“Dari Aisyah r.a. ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda: Bulan Ramadhan adalah bulan Allah dan bulan Sya’aban adalah bulanku, Sya’aban adalah kesucian dan Ramadhan adalah keampunan.”
(Riwayat Sa’id bin Mansur)
2. Bulan yang penuh berkah
3. Bulan dibuka pintu syurga dan ditutupnya pintu neraka dan dibelenggunya syaitan.
Rasulullah saw bersabda yang maksudnya:
“Telah datang kepada kamu bulan yang diberkati, kamu wajib berpuasa di dalamnya, pada bulan ini ditutup pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, syaitan-syaitan dibelenggu; di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, barangsiapa menghormati kebaikannya, maka sesungguhnya dihormatilah dia.”
Hadis diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasai dan Al-Baihaqi (Fiqhus Sunnah Juz 1 hal. 366)
4. Kitab-kitab suci yang berasal dari langit (Kutubus samawiah) diturunkan pada bulan Ramadhan.
Shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Ibrahim pada 6 Ramadhan 700 tahun sesudah Shuhuf Ibrahim. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud pada 12 Ramadhan 500 tahun sesudah Taurat. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa pada 18 Ramadhan 1800 tahun sesudah Zabur. Kitab suci Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw pada 17 Ramadhan 620 tahun sesudah Injil.
5. Bulan yang penuh pengampunan.
Sabda Rasulullah saw yang bermaksud:
“Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda: Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan kerana iman dan mengharap keredhaan Allah swt akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
Semoga kita dapat memanfaatkan sepenuhnya peluang beribadat di bulan al-Mubarak ini.
(Dipetik dari buku ‘Keistimewaan Dan Keutamaan Amalan-amalan di Bulan Ramadhan al Mubarak’ susunan Muhammad Uzair Al Aziz)
Salam hormat - Pamit/Puda
Once you hop in and right away you'll start seeing the whole "SUV-meets-sports-car" thing in action. Note the windshield: It's steeply raked, just like a sports car. The shift lever is positioned in about the same place you'd find it in a sports car, too. And the steering wheel is borrowed from the MX-5 Miata. The one un-sports-car-like feature is the tall SUV-like seating position, which I applaud - maybe it's 'cause I'm not that tall, but I like sitting up high. I found the CX-7 easy to see out of and quite comfy, though the cramped footwell could really use a sports-car-like footrest.I liked that Mazda designed the rear suspension to minimize the intrusion of the rear fenderwells on cargo space. The rear seatback splits and folds, and the release mechanism rocks: Pull a handle in the trunk and the seatback on that side unlatches and folds down all by itself.
The CX-7's Zoom-Zoom factor comes from a four-cylinder engine with a turbocharger, intercooler, and direct fuel injection (which improves power, response and mileage). The good news: Power output (244 hp, 258 lb-ft of torque) is similar to a V6, and aside from a slight hesitation when floored from a standstill, the engine pulls like a V6. The bad news: It consumes fuel like a V6. A new six-speed automatic with manual mode is the sole transmission offering.
Care for a ride with me....you're most welcome!!
- Pamit/Puda -
